Selasa, 08 Juli 2014

Luwuk Banggai (Sulawesi Tengah)

DSC00326 

Kota luwuk yang berjarak hampir 610 km dari Palu.Luwuk adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota dari kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Luwuk dapat dicapai dengan perjalanan melalui darat, laut, dan Udara. Perjalanan darat melalui jalur dari palu ke Poso, Ampana, Bunta, pagimana, dan Luwuk. melalui jalur udara dapat dicapai melalui kota Makasar dan Menado, jarak bandara ke pusat kota hanya 3 km.
1
DSC00785



Kota ini dikenal juga dengan nama KOTA BER-AIR (BERSIH, AMAN, INDAH, DAN RAPIH, merupakan Kota terbesar di wilayah Timur sulawesi
Kota Luwuk berbatasan dengan Selat Peling disebelah selatan dan dengan kecamatan Luwuk Timur di sebelah timur, kecamatan Kintom di sebelah barat dan di sebelah utara kecamatan Pagimana
Kota luwuk merupakan kota yang relatif Aman karna ketika sulawesi tengah diguncang kerusuhan yang bermotifkan SARA di Poso dan berbagai macam peledakan Bom dan penembakan di palu dan poso, tidak membuat kota Luwuk dan sekitarnya terdengar menjadi tempat yang tidak aman.
Dilihat dari aspek etnisitas, kota Luwuk ini merupakan potret kota yang multi etnis. Dimana dikota ini berdiam empat suku bangsa yang Dominan antara lain : Saluan, Gorontalo, Muna-Buton (Sultra), dan Tionghoa. Suku bangsa lainya adalah Banggai, mori, Minahasa, Bugis, Jawa, Bali, Balantak, taa, taliabo, kaili, toraja, dan suku-suku di indonesia lainnya yang berdatangan dan menetap di luwuk
Saat ini, kota Luwuk terbagi atas 4 kecamatan yaitu
•    Nambo,
•    Luwuk Selatan,
•    Luwuk,
•    Luwuk Utara.
Asal Usul Nama dan Sejarah Kota Luwuk
Loewoek doeloe
Secara Etimologi Luwuk berasal dari bahasa Saluan “Luwok” yang berarti Teluk. Sebelum dinamai kota Luwuk merupakan tempat perkampungan masyarakat saluan di Soho dan Dongkalan (sekarang kelurahan Luwuk). Pada Tahun 1943 Raja Banggai terakhir Syukuran Aminudin Amir memindahkan ibukota kerajaan Banggai di Luwuk yang sebelumnya di kota Banggai atas perintah pemerintahan Jepang. Dan pada tanggal 04 juli 1952 Kota Luwuk ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Banggai berdasarkan UU RI. Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi.
Iklim
Iklim Kota Luwuk dan sekitarnya hanya dipengaruhi oleh dua musim secara tetap. Yakni, musim penghujan dan musim panas (kemarau). Bulan Juni sampai September arus angin bertiup dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai Maret arus angin yang banyak mengandung uap air berhembus dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini itu berganti setiap setengah tahun sekali melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – Nopember.
Sebagai ibukota dari Kabupaten Banggai Kota Luwuk yang dipimpin oleh Bupati Banggai Sofian Mile dan Wakil Bupati Herwin Yatim
Suku Bangsa
Terdapat banyak suku yang mendiami kota ini. Diantaranya adalah Saluan (merupakan penduduk asli kota luwuk), Banggai, Balantak,Taa (merupakan penduduk asli Banggai), Tionghoa, Gorontalo, Bugis (yang pada mulanya datang untuk berdagang hingga akhirnya menetap), Bali, Jawa (biasanya Transmigrasi di kecamatan Toili yang berpindah ke Kota Luwuk), Mori, taliabo (biasanya karena melanjutkan pendidikan di bangku Kuliah dan menjual hasil perkebunanya hingga akhirnya menetap di kota luwuk) dan suku-suku lainya yang merantau di kota ini
Selain saluan Banggai memiliki 3 suku asli yang biasa disebut Babasal. Singkatan dari Banggai Balantak Saluan. Ketiga suku tersebut merupakan bekas dari kerajaan Banggai yang sampai sekarang masih terjaga adat istiadatnya
Bahasa
Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Luwuk dan wilayah sekitarnya disebut Bahasa Luwuk, kata-kata Bahasa Luwuk tidak beda jauh dengan kata-kata bahasa Indonesia, perbedaanya dengan bahasa indonesia hanya dengan logat yang khas dan Beberapa kata dalam dialek Luwuk berasal dari Bahasa Melayu Menado dan bahasa Saluan
Ekonomi
Kabupaten Banggai merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama minyak bumi dan gas alam (migas), Nikel. sehingga perekonomian Kota Luwuk masih didominasi oleh sektor pertambangan. Dengan mulai beroperasinya tambang LNG Donggi-Senoro di kecamatan Batui, lalulintas orang dan barang yang melalui Luwuk akan semakin tinggi, karena di daerah tersebut pelabuhan laut dan udara yang memadai saat ini hanya ada di Luwuk. Indikator potensi perkembangan kota ini juga terlihat dari banyaknya Bank yang beroperasi seperti Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Panin, Mega, BTPN dan Syariah Mandiri
Transportasi Darat
Terdapat 2 terminal di kota Luwuk terminal boyou dan terminal Luwuk selatan.Terminal Boyou yang melayani bis antar kota di sulawesi dan antar kecamatan ke jurusan Balantak, Bualemo, Pagimana, dan Bunta sedangkan Terminal luwuk selatan terminal yang melayani angkutan umum ke Kintom, Batui, Toili, dan Baturube (Morowali Utara).
Transportasi Laut
Pelabuhan atau Dermaga Teluk Lalong terdapat 3 pelabuhan. Pelabuhan Tilong difungsikan sebagai Pelabuhan utama untuk kegiatan ekspor dan Impor serta penumpang, sedangkan untuk mendukung kegiatan pelayaran antar pulau-pulau di Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Taliabo tersedia Pelabuhan Rakyat dan Pelabuhan Ferri yang berfungsi sebagai pelabuhan lokal antar Luwuk-Banggai yang dikelola oleh PT. PELNI.
Transportasi Udara
Bandara Udara di Kota Luwuk yaitu Bandara Udara SYUKURAN AMINUDIN AMIR dengan fungsi sebagai Bandara antar kota di Indonesia, Luwuk dapat dikatakan sebagai pintu gerbang Timur sulawesi karna menjadi tujuan utama sebagai kota transit, menuju daerah lainya di Timur Sulawesi karna harus melalui Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, berlokasi di Desa Bubung Kecamatan Luwuk Selatan. yang dilayani oleh Merpati Nusantara Airlines, Batavia Air, Express Air dan Wings Air.
Sekolah dan Perguruan Tinggi
Kota ini juga menjadi tempat melanjutkan pendidikan di SMA/SMK dan Bangku Kuliah dari seluruh masyarakat kabupaten Banggai dan dari berbagai daerah tetangga Kab Banggai seperti Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali Utara, Morowali, Tojo Una-una, dan Taliabo (Maluku Utara). Perguruan tinggi diluwuk antara lain :
•    Universitas Tompotika Luwuk
•    Universitas Muhamadiyah Luwuk
•    Akademi Perawatan Luwuk
•    Akademi Kebidanan Buton Raya Luwuk
•    Amik Nurmal Luwuk
SMA/SMK diluwuk antara lain :
•    SMA Negeri 1 Luwuk
•    SMA Negeri 2 Luwuk
•    SMA Negeri 3 Luwuk
•    SMA Muhamadiyah Luwuk
•    SMA GKLB Luwuk
•    SMA Katholik Santo Yoseph Luwuk
•    SMK Negeri 1 Luwuk – (Bertaraf Internasional)
•    SMK Negeri 2 Luwuk
•    SMK Negeri 3 Luwuk
•    SMK Negeri 4 Luwuk
•    SMK Daerah Luwuk
•    SMK Cokrominoto Luwuk
•    SMK SPP Kosgoro Luwuk
•    SMK Handayani Luwuk
•    SMK Kesehatan Luwuk
•    SMK Komputer Luwuk
•    MAN LUWUK
Pariwisata
Luwuk sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan, pesisir pantai, dan dialiri beberapa sungai. Karakteristik ini memberikan peluang adanya banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai objek wisata. tempat wisata di luwuk antara lain Air terjun Pilaweanto Desa Salodik
SONY DSC
SONY DSC
dan objek wisata lainnya adalah :
•    Permandian Sandakan Desa Biak
•    Air terjun Batu Tikar
•    Air terjun Hanga-hanga
•    Pantai kilo lima
•    Bukit Halimun
•    Bukit keles
•    Bukit Teletubis (terletak di belakang gunung W kota luwuk)
•    Teluk lalong
•    Kilo lapan (tempat penjualan jagung manis rebus, jagung bakar dan es kelapa muda. Terletak di pinggir

Kuliner
Kota luwuk dikenal dengan kulinernya yang khas dari kota ini dan kuliner dari berbagai macam daerah tersedia di kota luwuk. kuliner khas kota luwuk antara lain
•    Onyop (terbuat dari sagu dan dicampur dengan macam-macam kuah),
•    Ikan Bakar dan dabu-dabu iris,
•    Kuah asam,
•    Pisang louwe (digoreng dan dipasangkan dengan dabu-dabu tarasi),
•    Milu siram,
•    Nasi jaha,
•    Saraba,
•    dan kuliner lainya

http://jefliandersanganda.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar